Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan karakter dan identitas budaya siswa (culture identity) melalui penerapan model pembelajaran Culturally Responsive Teaching (CRT) yang terintegrasi Etnokimia. Penelitian tahun kedua terfokus pada implementasi model pembelajaran CRT dan analisis dampaknya terhadap karakter dan identitas budaya siswa. Penelitian ini merupakan bagian dari road map penelitian tim peneliti dalam mengembangkan model-model pembelajaran berbasis karakter dan budaya yang sesuai dengan konteks Indonesia dan Kurikulum 2013. Tim peneliti sebelumnya telah mengembangkan model pembelajaran dilemmas stories, socio critical approach, multikultural berbasis mental model, Green Chemistry, dan life cycle yang didanai oleh Universitas Negeri Jakarta dan Kemristekdikti. Culturally Responsive Teaching yang dikembangkan Gay (2000)merupakan model pembelajaran yang berfokus pada integrasi dan eksplorasi budaya, pengalaman belajar, identitas budaya dan latar belakang siswa untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermakna. Penerapan model pembelajaran pada penelitian ini, akan diadaptasi sesuai dengan karakter dan budaya di Indonesia yang sejalan dengan penerapan Kurikulum 2013.
Penelitian dilakukan dengan metodologi kualitatif dengan berbagai teknik pengumpulan data seperti wawancara, reflektif jurnal, observasi, dan analisis dokumen. Penelitian tahun kedua dilakukan pada beberapa sekolah di Indonesia selama tiga tahun. Pembelajaran dilakukan pada topik pembelajaran kimia Asam Basa, Larutan Elektrolit, Koloid, dan Hidrokarbon. Perluasan topik akan dilakukan pada penelitian selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran CRT berdampak terhadap identitas budaya siswa serta pengembangan karakter. Siswa belajar untuk memahami identitas budayanya, menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap budayanya. Siswa juga belajar untuk berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dan kritis.
You must log in to post a comment.